Keruntuhan Ekonomi dan Perjuangan Proletariat Melawannya

V.I. Lenin (1917)


Sumber: Lenin Collected Works, 1974, Vol. 25, hal 43-45

Penerjemah: Disalin ulang untuk Situs Indo-Marxist dari terbitan Yayasan "Pembaruan", Jakarta

Ditulis: 17 (4) Juni, 1918

Diterbitkan di: Pravda No. 73


Di dalam nomor ini kami menyiarkan resolusi tentang tindakan-tindakan ekonomi untuk memerangi keruntuhan yang diambil oleh Konperensi Komite-Komite Pabrik.

Ide pokok dari resolusi itu jalan untuk menunjukkan syarat-syarat bagi kontrol sesungguhnya atas kaum kapitalis dan produksi, berlawanan dengan frase-frase kosong mengenai kontrol yang digunakan oleh kaum burjuis dan birokratis-filistin. Kaum burjuis bohong apabila mereka menyatakan bahwa tindakan-tindakan berencana yang diambil oleh negara untuk menjamin laba tiga kali atau bahkan sepuluh kali bagi kaum kapitalis adalah “kontrol”. Kaum burjuis kecil, sebagian karena naif, sebagian karena setengah berpamrih, mempercayai kaum kapitalis dan negara kapitalis, dan memuaskan diri dengan proyek-proyek birokratis untuk kontrol, yang paling tak berarti. Resolusi yang diambil oleh kaum buruh mengedepankan suatu soal yang pokok: 1) bagaimana berbuat sedemikian supaya “tidak memelihara” dalam kenyataan laba-laba kaum kapitalis; 2) supaya merenggutkan tabir kerahasiaan perdagangan; 3) supaya menjamin kepada kuam buruh mayoritas di dalam lembaga-lembaga pengontrol; 4) supaya organisasi (kontrol dan pimpinan), yang merupakan organisasi “seluruh nasion”, dipimpin oleh Sovyet-Sovyet Perwakilan Buruhg, Parjurit dan Tani dan bukan oleh kaum kapitalis.

Tanpa ini, segala omongan tentang kontrol dan pengaturan adalah atau omong kosong belaka, atau samasekali penipuan terhadap Rakyat.

Dan nah, terhadap kebenaran inilah, yang jelas sejelas-jelasnya bagi setiap buruh yang sadar-politik dan berfikir, gembong-gembong burjuasi kecil kita, kaum Narodnik dan Menshevik (Izwestia, Rabocaya Gazeta) itu, mengangkat senjata. Sayangnya, orang-orang yang menulis untuk Nowaya Zyizn [18] , dan yang berulang kali goyang antara kami dan mereka, kali ini telan meluncur ke pihak mereka itu.

Kawan-kawan Avilov dan Bazarov [19] mencoba untuk menutup-nutupi “jatuhnya” mereka ke dalam rawa mudah percaya, persetujuan dan pembikinan proyek birokratis yang bersifat burjuis kecil, dengan argumen-argumen yang Marxis kedengarannya. Mari kita tinjau argumen-argumen ini.

Kami, kaum Pravdis [20] , katanya, seolah-olah menyimpang dari Marxisme ke arah sindikalisme [21], justru karena kami mempertahankan resolusi Biro Organisasi (yang disetujui oleh Konperensi)!!!. Malulah, kawan-kawan Avilov dan Bazarov! Kesembronoan seperti itu (atau akal-akalan seperti itu) pantas hanya buat Rec dan Yedinstwo [22] ! Kami samasekali tidak menyarankan apa-apa yang bersifat humor seperti penyerahan jalan-jalan kereta api kepada pekerja-pekerja kereta api, atau penyerahan pabrik-pabrik penyamakan kepada buruh-buruh penyamak. Yang kami serahkan ialah kontrol kaum buruh, yang harus berkembang menjadi pengaturan produksi dan distribusi yang lengkap oleh kaum buruh, menjadi  “organisasi seluruh nasion” mengenai pertukaran gandum dengan barang-barang pabrik, dst. (dengan “mengikut sertakan secara luas koperasi-koperasi kota dan desa”). Yang kami sarankan ialah tuntutan akan “pemindahan seluruh kekuasaan negara kepada Sovyet-Sovyet Perwakilan Buruh, Prajurit dan Tani”.

Hanya orang-orang yang tidak membaca resolusi itu sampai akhir, atau yang samasekali tidak dapat membaca, dapat, dengan batin yang bersih menjumpai sebarang sindikalisme di dalamnya.

Dan hanyalah pedant-pedant, yang memahami Marxisme seperti Struwe [23] dan segala birokrat liberal “memahami”nya, dapat menyatakan bahwa “melangkahi kapitalisme negara adalah utopi” dan bahwa “di negeri kita, pula, tipe pengaturan itu benar-benar harus mempertahankan watak kapitalis-negaranya”.

Ambillah sindikat gula dan kereta api negara Rusia, atau baron-baron minyak, dst. Apakah itu selain daripada kapitalisme negara? Bagaimana orang dapat “melompati” apa yang sudah ada?

Soalnya ialah bahwa orang-orang yang telah mengubah Marxisme menjadi semacam doktrin “burjuis yang kaku” mengelakkan masalah-masalah konkrit yang diajukan oleh kehidupan nyata, yang di Rusia dalam kenyataannnya telah menghasilkan suatu kombinasi dari sindikat-sindikat dalam perindustrian dan usaha-usaha pertanian petani-kecil di pedesaan. Mereka mengelakkan masalah-masalah konkrit ini dengan mengemukakan argumen-argumen yang sok-intelek, dan yang sesungguhnya semata-mata tak berarti, tentang  “revolusi permanen”, tentang  “pentrapan” Sosialisme, dan nonsens lainnya.

Mari kita curahkan seluruh  perhatian pada kerja! Mari kita lebih sedikit mengemukakan dalih-dalih dan terus mendekat pada soal-soal praktis! Apakah laba yang digaruk dari perlengkapan-perlengkapan perang, laba yang berjumlah 500 persen dan hal-hal semacam itu, harus dibiarkan tak disinggung? Apakah kaum buruh harus diberi kesempatan untuk melaksanakan kontrol? Ya atau tidak?

Kawan-kawan Avilov dan Bazarov tidak memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan praktis ini. Dengan menggunakan argumen-argumen “bersifat Struwe” yang  “hampir Marxis” kedengarannya, mereka dengan tak sadar merendahkan diri sampai ke tingkat kaki tangan-kaki tangan burjuasi. Tidak ada yang terlebih diingini burjuasi daripada menjawab pertanyaan-pertanyaan Rakyat mengenai laba yang memalukan dari leveransir-leveransir perlengkapan perang, dan tentang keruntuhan ekonomi, dengan argumen-argumen “berilmu” tentang watak “utopi” dari Sosialisme.

Argumen-argumen ini mentertawakan tololnya, sebab apa yang membuat Sosialisme secara obyektif tak mungkin adalah ekonomi kecil-kecilan yang kami samasekali tidak saja tidak berpretensi untuk meng-ekspropriasinya, melainkan bahkan untuk mengatur, bahkan untuk mengkontrolnya.

Kami berikhtiar membuat suapaya tidak palsu lagi justru  “pengaturan oleh negara” tentang mana kaum Menshevik, kaum Narodnik dan semua birokta (yang telah menyeret kawan-kawan Avilov dan Bazarov bersama-sama mereka) berbicara untuk menyingkirkan persoalan, sambil membuat proyek-proyek untuk mengamankan laba-laba kaum kapitalis, dan berpidato-pidato untuk memelihara perahasiaan perdagangan. Di sinilah terletak hakekat persoalannya, orang-orang hampir Marxis yang terhormat, dan bukan dalam “pentrapan” Sosialisme!.

Bukan pengaturan dan kontrol atas kaum buruh oleh klas kapitalis, akan tetapi sebaliknya. Inilah hakekat persoalannya. Bukan kepercayaan pada “negara”, yang cocok bagi apara Louis Blanc [24], melainkan tuntutan akan suatu negara yang dipimpin oleh kaum proletar dan semi-proletar – begitulah kita mesti memerangi keruntuhan ekonomi. Sebarang penyelesaian persoalan secara lain adalah omong kosong dan tipuan semata-mata.

 

Pravda No.73,

17(4) Juni 1917.


Keterangan:

18.        Nowaya Zjizn – surat kabar harian, didirikan menurut inisiatif grup kaum Menshevik-internasionalis dan pengarang-pengarang yang berkumpul di sekitar majalah Letopis. Dengan mengkarakterisasi para penganut Nowaya Zjizn, Lenin mencatat bahwa “semangat utama mereka ialah skeptisisme intelektuil yang menutupi dan mencerminkan ketidakberprinsipannya” dan secara ironi menamakan mereka “kaum seolah-olah internasionalis” dan “kaum juga-Marxis”.

19.     Avilov,B. W. --  Sosial-Demokrat, jurnalis dan ahli statistik. Dalam tahun 1905 ikut serta secara aktif dalam pemberontakan bersenjata di Kharkov, dalam tahun 1917 keluar dari Partai dan menulis untuk surat kabar Nowaya Zjizn yang setengah Menshevik itu.
Bazarov,W. (Rudnev, W.A.) – filsuf dan ahli ekonomi, ikut serta dalam gerakan Sosial-Demokratis sejak tahun 1896. Dalam periode reaksi meninggalkan Bolshevisme, dalam tahun 1917 menjadi seorang Menshevik-internasionalis, salah seorang redaktur surat kabar Nowaya Zjizn.

20.     Kaum Pravdis, demikian Lenin menamakan kaum Bolshevik, yang berhimpun di sekitar surat kabar Pravda.

21.     Sindikalisme – aliran burjuis kecil setengah anarkis dalam gerakan buruh yang mengingkari keharusan perjuangan politik klas buruh dan diktatur proletariat. Kaum sindikalis menganggap, bahwa serikatburuh-serikatburuh (sindikat-sindikat), dengan jalan mengorganisasi pemogokan umum kaum buruh, tanpa revolusi dan menghancurkan kapitalisme dan mengambik ke dalam tangannya pengurusan terhadap produksi.

22.     Yedinstwo – Surat kabar, oragan grup kaum Menshevik-defensis ekstrim kanan yang dipimpin oleh Plekhanov; berjuang melawan kaum Bolshevik dengan tidak jarang memakai cara pers picisan. Lenin mencatat bahwa tingkah laku Yedinstwo “merupakan bantuan kepada kekuatan-kekuatan gelap yang mengancam dengan kekerasan, progrom dan bom”

23.     Struwe, P.B. – ahli ekonomi burjuis dan publisis, salah seorang pemimpin partai kaum Kadet, pada tahun-tahun 1890-an – wakil terkemuka dari “Marxisme-legal”, tampil dengan “tambahan-tambahan” dan “kritik-kritik” terhadap ajaran ekonomi dan filsafat K. Marx, berusaha menyesuaikan Marxisme dan gerakan buruh pada kepentingan-kepentingan burjuasi. Dalam tahun 1905 menjadi anggota CC partai kaum kadet, salah seorang ideolog imperialisme Rusia.

24.     Blanc, Louis – seorang Sosialis burjuis-kecil Perancis. Pada tahun 1848, dengan masuk ke dalam Pemerintah Sementara dan setelah memimpin komisi “untuk mempelajari soal kaum buruh”, dengan taktik kolaborasinya menyelewengkan kaum buruh dari perjuangan revolusioner.