Kebebasan Mengkritik dan Kesatuan Tindakan

V.I. Lenin (1906)


Sumber: Lenin, Freedom To Criticise And Unity of Action, (Marxists.org)

Penerjemah: Moh. Rozak (Indonesia), 2004


Para editor telah menerima surat yang ditandatangani  oleh Komite Sentral PBSDR berikut ini:\

“Dalam melihat kenyataan bahwa beberapa organisasi Partai begitu mempertanyakan sejauh mana batasan keputusan-keputusan Partai dapat dikritisi, maka Komite Sentral, yang memikul kepentingan proletariat Rusia dan selalu membutuhkan kesatuan taktik PBSDR yang sebesar-besarnya, serta bahwa kesatuan tindakan politik ini dalam beragam seksi Partai kita sekarang ini semakin dibutuhkan dibanding sebelumnya, maka menurut kami:

  1. Dalam terbitan-terbitan dan pertemuan-pertemuan Partai, setiap orang harus diberi kebebasan sepenuhnya untuk mengekspressikan pendapat-pendapat pribadinya dan membela pandangannya itu.
  2. Bahwa dalam rapat-rapat umum politik, anggota-anggota Partai tidak diperbolehkan untuk melakukan agitasi yang bertentangan dengan keputusan-keputusan kongres;
  3. Bahwa tidak seorangpun anggota Partai dalam rapat-rapat sebagaimana disebut sebelumnya boleh menyerukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan keputusan-keputusan kongres, atau mengajukan suatu resolusi yang bertentangan dengan dengan keputsan kongres.” (Seluruh garis miring dari kami)

Ketika mengamati substansi dari resolusi ini, kami melihat beberapa keanehan. Resolusi tersebut menyatakan bahwa “dalam pertemuan-pertemuan Partai” “kebebasan penuh” dalam berekspressi diperbolehkan, berupa pendapat pribadi dan kritik (1), tapi dalam “rapat-rapat umum” (2) “tidak seorangpun anggota Partai yang diperbolehkan melakukan agitasi yang menolak keputusan kongres”. Coba perhatikan: dalam pertemuan-pertemuan Partai, anggota Partai berhak untuk melakukan agitasi untuk menolak keputusan kongres; tapi dalam rapat-rapat umum, mereka tidak “diijinkan” untuk secara bebas “mengekspressikan pendapat-pendapat pribadinya” !!

Mereka yang mengajukan draft resolusi ini sepenuhnya salah dalam memahami hubungan antara kebebasan mengkritik dalam Partai dan kesatuan tindakan Partai. Kritisisme dalam batas prinsip-prinsip Program Partai harus sepenuhnya dibebaskan (kami ingatkan para pembaca atas perkataan Plekhanov tentang ini dalam Kongres II PBSDR) bukan hanya dalam pertemuan-pertemuan Partai tapi juga pertemuan-pertemuan umum.

Kritisisme atau “agitasi” (kritisisme harus dibedakan dengan agitasi) semacam ini, tidak dapat dilarang. Harus ada kesatuan tindakan politik Partai. “Seruan” yang mengganggu kesatuan tindakan mendesak harus dilarang, baik itu dalam rapat-rapat umum, pertemuan-pertemuan Partai, ataupun dalam terbitan-terbitan Partai.

Tak pelak lagi, Komite Sentral mengartikan kebebasan mengkritik secara tidak tepat dan cupet, dan tentang kesatuan aksinya juga salah dan terlalu melebar.

Mari kita ambil sebuah contoh. Kongres telah memutuskan bahwa Partai harus turut serta dalam pemilihan Duma. Ikut serta dalam pemilihan tersebut adalah aksi mendesak (definite action). Selama pemilihan (contohnya, sebagaimana yang sedang terjadi di Baku sekarang ini) tidak seorangpun anggota Partai dimanapun berhak untuk menyerukan kepada rakyat untuk tidak memilih; bahkan “kritik” terhadap keputusan keterlibatan dalam pemilihanpun dalam masa ini harus dilarang, karena dalam kenyataannya akan menghambat keberhasilan kampanye. Tetapi bagaimanapun, sebelum masa pelaksanaan pemilu, anggota-anggota Partai dimanapun, mempunyai kebebasan penuh untuk mengkritisi keputusan keikutsertaan Partai. Tentu saja, pelaksanaan prinsip-prinsip semacam ini dalam prakteknya kadangkala menimbulkan percekcokan dan kesalahpahaman; tetapi hanya dengan berbasiskan pada prinsip inilah segala percekcokan dan kesalahpahaman dapat diselesaikan secara terhormat untuk Partai. Resolusi dari Komite Sentral ini, malahan menciptakan situasi yang tidak jelas.

Resolusi Komite Sentral secara mendasar keliru dan melanggar aturan-aturan Partai. Prinsip sentralisme-demokratik dan otonomi organisasi-organisasi lokal Partai melekat dengan kebebasan mengkritik yang sepenuhnya sejauh ia tidak mengganggu kesatuan aksi mendesak; aturan tersebut ada di luar segala kritik yang merusak atau menyulitkan kesatuan aksi yang diputuskan Partai.

Kami rasa Komite Sentral telah melakukan suatu kesalahan besar dengan menerbitkan resolusi tentang permasalahan penting ini tanpa sebelumnya melakukan diskusi dalam terbitan Partai maupun dalam organisasi-organisasi Partai; adanya diskusi semacam ini akan menghindarkan kesalahan yang kami sebut tadi.

Kami menyerukan kepada seluruh organisasi-organisasi Partai untuk mendiskusikan resolusi Komite Sentral ini, dan menyampaikan pendapat nyata terhadap hal tersebut.

 

Volna, No. 22, 20 Mei 1906            Diterbitkan sesuai teks dalam Volna